Sunday, January 23, 2011

MATA UANG INDONESIA




 Sejarah Mata Uang Di Indonesia

          Perkataan “rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakanmata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, dikenalkan mata uang Gulden Hindia Belanda.

Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah RI pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu :

1.        mata uang Jepang

 







EKONOMI MIKRO


a.        Pengertian Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
Ilmu ekonomi diberi gelar sebagai the oldest art and the newest science yang artinya adalah seni yang tertua dan ilmu yang pengetahuan yang termuda.
Peranan teori ekonomi adalah menerangkan cara bekerjanya sistem ekonomi atau bagian – bagian daripadanya dengan cara yang disederhanakan.
Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien, serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.
Definisi – definisi ilmu ekonomi :
1.       Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala – gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai kemakmuran.
2.       Ilmu ekonomi atau ekonomi  politik adalah suatu studi tentang kegiatan – kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan uang , mencakup atau melibatkan transaksi – transaksi pertukran antar manusia.
3.       Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber – sumber produktif ( tanah, tenaga kerja, barang – barang modal contoh mesin dan pengetahuan teknik ) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai barang serta mendistribusikan kepada pelbagai anggota masyarakat untuk dipakai / dikonsumsi.
4.       Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan kehidupan mereka sehari – hari untuk mendapatkan dan menikmati kehidupan.
5.       Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan
6.       Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara – cara memperbaiki masyarakat.
7.       Ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara – cara manusia dan masyarakat menentukan / menjatuhkan pilihannya dengan atau tanpa uang untuk menggunakan sumber – sumber produktif yang langka yang dapat mempunyai penggunaan – penggunaan alternatif, untuk memproduksi berbagai barang serta membagikannya untuk dikonsumsi, baik sekarang maupaun yang akan datang kepada berbagai golongan atau masyarakat.

b.        Lahirnya Ilmu Ekonomi
Mazhab atau paham dalam ilmu ekonomi :
1.       Mazhab Merkantilis
Tokoh utama nya Mentri Keuangan raja Lodewijk XIV bernama Jean Baptiste Colbert. Mazhab ini menghendaki agar negara menjual (mengekspor) lebih banyak dari pada membeli (mengimpor). Orang – orang perancis pertama menentang paham ini dan menamakan mereka kaum fisiokrat (physiocrats), pemukanya adalah Francois Quesney, dokter pribadi Lodeeijk XV dan Jacques Turgot Menteri Keuangan Lodewijk XV.
2.       Mahzab ini Klasik atau Mazhab Liberal.
Tokoh mazhab ini adalah Adam Smith dengan karangan bukunya yang menghebohkan Dunia yang berjudul “An Inquiry into the nature and causes of the Wealth of Nation dan di singkat The Wealth of Nation”. Dengan Topik bahasan antara lain kerja sebagai sumber Kekayaan, nilai dan penetapan harga, teori pembagian pendapatan yang mencakup sewa, upah, laba, akumulasi modal dan dasar – dasar ilmu keuangan negara.



c.         Ilmu Ekonomi sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial
Pembagian ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Prof. Dr. WJ. Van Woestijne bahwa ilmu pengetahuan ekonomi tergolong pada ilmu – ilmu pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman yang mempelajari alam hidup dan merupakan bagian daripada  ilmu – ilmu pengetahuan kemanusian.

Ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu pengetahuan sosial.
Ilmu pengetahuan (a sience) merupakan kumpulan pengetahuan atau fakta – fakta.

KONSUMEN
d.                  Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai dan menjadi peminta barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Kita semua adalah Konsumen.
Masalah dasar yang dihadapi Konsumen adalah Bagaimana dia dapat mengalokasikan pendapatannya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan barang dan Jasa secara maksimal supaya tingkat kesejahteraan yang diperoleh adalah maksimal.

b.                  Barang
Yang dimaksud dengan barang adalah segala sesuatu yang dapang dipegang, dilihat, dicium, sedangkan yang tidak dapat di pegang, dilihat dan dicium dinamakan jasa.
Barang disebut juga Produk atau komoditi. Yang dibedakan menjadi :
1.      Produk Utama adalah suatu produk yang berdiri sendiri dan tidak mempunyai produk pengganti didalam mengkonsumsinya.
2.      Produk Pengganti yaitu dapat menggantikan produk utama. Dan merupakan produk alternatif manakala orang tidak dapat memporelehnya. Produk pengganti biasanya mempunyai nilai atau harga yang lebih rendah dibandingkan nilai atau harga dari produk utama.
3.      Produk Penggenap adalah suatu Produk yang sifatnya melengkapi produk lain.
4.      Produk Netral adalah produk yang tidak mempunyai kaitan dengan produk lain dan tidak ada kaitannya dengan pendapatan. Contohnya : garam
5.      Produk superior adalah produk istimewa atau produk mewah yang hanya diminati oleh orang yang berpenghasilan tinggi.
6.      Produk Inferior adalah suatu produk yang dianggap rendah oleh orang. Produk yang sangat disukai oleh orang yang berpenghasilan rendah.
7.      Produk Esensi (sembako) atau 9 bahan pokok adalah produk pokok yang sangat penting bagi masyarakat.
8.      Produk Normal adalah produk yang berhubungan positif dengan pendapatan.


Produk Gifen adalah suatu produk yang berlereng positif antara harga dan jumlah produk yang diminta.
Produk Inferior adalah suatu produk yang belereng negatif dengan pendapatan konsumen.

c.                  
 
d.                  Permintaan.
Permintaan adalah keinginan untuk mendapatkan suatu barang dan jasa. Dibedakan menjadi :
·        Permintaan efektif            :    permintaan yang didukung oleh daya beli.
·        Permintaan tidak efektif    :    permintaan yang todak didukung oleh daya beli.

Hukum permintaan :
Jika harga produk semakin murah maka jumlah barang yang diminta oleh masyarakat akan semakin banyak dan begitu pula sebaliknya.

Hukum permintaan mempunyai hubungan negatif. Maksudnya adalah hubungan yang berlawanan dari dua sisi (pihak). Variabel Permintaan :
1.      Harga Produk
2.      Permintaan Produk
3.      Harga Produk lain yang terkait.
4.      Selera konsumen.
Fakto Dominan disebut dengan variabel bebas (indevenden), sedangkan faktor yang mengikuti disebut dengan variabel bergantung (variabel terikat, variabel bergantung, variabel devenden).

Ciri-ciri kurva permintaan
·        bergerak ke bawah dari kiri ke kanan.
·        Berhubungan negatif antara harga dan jumlah yang diminta.
·        Harga naik, jumlah berkurang &
·        harga turun, jumlah meningkat.



                         
e.                  Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan adalah derajat kepekaan perubahan harga terhadap perubahan kuantitas produk. Elastisitas Permintaan selalu bertanda negatif. Artinya bahwa antara harga dan kuantitas permintaan selalu berkolerasi negatif sehingga jika harga turun maka permintaan akan naik dan demikian pula sebaliknya.
Elastisitas harga derajat perubahan harga terhadap perubahan kuantitas permintaan produk.
Elastisitas permintaan dibagi atas :
a.      Elastisitas Titik (point elasticity) : suatu elastisitas yang menjelaskan (menunjukkan) titik tertentu pada kurva.
b.      Elastisitas Busur (arc elasticity) : elastisitas permintaan antara dua titik pada suatu kurva permintaan.
Ada lima jenis elastisitas permintaan :
  1. Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
  2. Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
  3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
  4. Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
  5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.
f.                    f.         Elastisitas pendapatan.

Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
1.                Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2.                Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
g.                  Elastisitas Silang
Elastisitas permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Description: http://yasinta.files.wordpress.com/2008/07/4fc94e1f73a2945e2555c2022367e2a4.png?w=245

Keterangan :
EA,B       =   elastisitas silang antara produk A dan B
P1B        =   harga awal produk B
P2B        =   harga produk B setelah perubahan
ΔQA       =   kenaikan permintaan produk A
Q1A       =   kuantitas permintaan awal produk A
Q2A       =   kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
ΔPB        =   kenaikan harga produk B
h.                  Penawaran
Penawaran adalah suatu kesediaan produsen atau penjual untuk menjual produk kepada masyarakat dengan harga tertentu. Hubungan antara harga dan kuantitas adalah hubungan positif atau hubungan searah yang berarti jika harga semakin tinggi (naik) maka kuantitas penawaran akan semakin besar juga dan jika harga turun maka kuantitas penawaran dari produsen (penjual) akan semakin kecil (sedikit).




                                                                                         
Perubahan kurva penawaran  disebabkan oleh perubahan non harga, yaitu :
1.      Perubahan Penghasilan Produsen
2.      Perubahan Selera (Motivasi) produsen untuk menjual
3.      Perubahan cuaca
4.      Perubahan harga produk lain yang sejenis
5.      Perubahan pengharapan (harapan produsen)

i.                    Permintaan dan penawaran.
Bertemunya permintaan dan penawaran diproses melalui tawar menawar antara pembeli dan penjual. Proses tawar menawar tidak berarti terjadi melalui tatap muka akan tetapi dapat pula melalui kesepakatan secara tak langsung.
Jika harga sangat rendah dibawah titik ekuilibrium, maka akan terjadi kelebihan permintaan. Yang dimaksud dengan kelebihan permintaan adalah jumlah produk yang diminta melampaui kesediaan produsen (penjual) menjual produknya. Sedangkan jika harga penawaran diatas titik ekuilibrium, maka akan terjadi kelebihan penawaran yang berarti harga yang ditawarkan oleh produsen (penjual) terlalu tinggi diatas batas kemampuan pembeli. Jika harga terlalu tinggi (mahal), maka hanya ada segelintir orang saja yang mampu membeli dan begitu pula sebaliknya.

j.                    Kurva Indiferen (indiferent Curve)
Kurva Indiferen adalah suatu kurva yang menunjukkan kombinasi dua produk atau lebih sehingga kepuasan yang diperoleh oleh konsumen tidak berubah.
Kurva indeferen selalu berlereng negatif.
Semakin jauh dari titik nol (0) berarti total nilai guna (kepuasan) bertambah.

Kepuasan pada A = B =C        P=Q=R             X = Y = Z
                          X >P >A         Y >Q > B          Z > R > C





Sifat-sifat dari Kurva Indifferent :
1. Bergerak dari kiri atas kekanan bawah
2. Berbentuk cekung dan terbuka keatas
3. Tidak saling memotong.

k.      Pengaruh Perubahan Pendapatan Terhadap Konsumsi Produk.
Karakteristik Pendapat dan harga Produk :
1.                  Jika pendapatan konsumen naik dan harga produk tetap tidak berubah, maka kuantitas produk yang akan dibeli untuk dikonsumsi konsumen juga masih tetap lebih banyak.
2.                  Jika harga produk naik sepanjang persentase kenaikan perubahan harga produk lebih rendah dari persentase kenaikan perubahan pendapatan, maka kuantitas produk yang akan dibeli untuk dikonsumsi konsumen juga masih tetap lebih banyak.
3.                  Jika pendapatan konsumen turun dan harga produk tetap tidak berubah, maka kuantitas produk yang akan dibeli untuk dikonsumsi konsumen akan semakin kecil.
4.                  Jika persentase turunnya pendapatan lebih besar dibandingkan dengan persentase turunnya harga produk, maka kuantitas produk yang akan dibeli untuk dikonsumsi konsumen akan semakin kecil.
5.                  Garis yang menghubungkan titik potong (titik pertemuan) antara kurva indeferen dan garis pada setiap tingkat disebut dengan kurva konsumsi pendapatan (income consumtion curve).

l.                    Pengaruh Perubahan Harga Terhadap Konsumsi Produk.
Harga produk akan terjadi beberapa kemungkinan :
a.      Harga produk naik dan pendapatan tetap tidak berubah, maka kuantitas produk yang akan dibeli konsumen akan mengalami penurunan.
b.      Harga produk turun dan pendapatan tetap tidak berubah, maka kuantitas produk yang akan dibeli konsumen akan mengalami kenaikan.
c.       Pendapatan konsumen naik akan tetapi prosentase kenaikan harga produk lebih besar dari prosentase kenaikan pendapatan, maka dalam keadaan demikian berarti kuantitas produk yang dibeli konsumen yang dibeli konsumen akan mengalami penurunan.
d.      Harga Produk turun akan tetapi prosentase penurunan harga produk lebih kecil dibandingkan dengan prosentase penurunan pendapatan konsumen, maka dalam keadaan demikian kuantitas produk yang dibeli konsumen mengalami penurunan.
e.      Jika titik kuantitas produk yang dibeli oleh konsumen semakin jauh dari titik 0 (nol) berarti telah mengalami penurunan harga produk dan jika mendekati nilai 0, maka telah terjadi kenaikan harga produk.

m.                Garis Budget
Garis budget adalah kombinasi barang yang memerlukan dana sebesar uang yang dimiliki oleh konsumen sebesar m, yaitu : P1X1 +P2X2 = m.
Garis budget adalah himpunan yang menunjukkan kombinasi 2 barang yang dapat dibeli oleh konsumen yang memerlukan dana lebih kecil dari m atau sama dengan m.
Garis budget adalah bagian dari budget set, yaitu menunjukkan kombinasi 2 barang yang dapat dibeli dengan menggunakan seluruh dana yang dimiliki oleh konsumen.
P1X1 +P2X2 = m.

Apabila harga barang – barang tetap jika pendapatan naik, garis budget akan bergeser keatas. Sebaliknya jika pendapatan turun, maka geris budget akan bergeser ke bawah.
Jika pendapatan konsumen tetap, harga barang kedua tetap. Namun harga barang pertama turun, maka garis budget akan berputar keluar.

n.                  Keseimbangan konsumen

Masalah utama yang dihadapi seorang konsumen adalah bagaimana dengan uang yang terbatas mendapat tingkat kepuasan yang sebesar – besarnya. Untuk mendapatkan jawaban tersebut dapat digunakan dua pendekatan, yaitu :
1.      Pendekatan kardinal dimana kepuasan dapat dihitung.
2.      Pendekatan ordinal dimana kepuasan tidak dapat dihitung hanya dapat dijenjangkan / diurutkan.
Besar kecilnya utility yang dapat dicapai oleh seorang konsumen tergantung dari jenis barang atau jasa dan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi, sehingga besar kecilnya utility dapat ditunjukkan oleh fungsi sabagai berikut :
U = f (X1,X2,X3,………Xn)

Dimana :
U     =   menunjukkan besar kecilnya tingkat kepuasan
X1   =   menunujukkan jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi
Marjinal Utility adalah menunjukkan perubahan faedah total yang diakibatkan oleh adanya perubahan satu – satunya barang yang dikonsumsi sedangkan konsumsi barang lain tetap.
Keseimbangan konsumen dapat dicari 2 cara :
1.                  Coba – coba (trial and error)
2.                  Matematis

b.       PxQx + PyQy = M                   

Keseimbangan konsumen tercapai pada saat konsumen telah mengalokasikan semua dananya yang terbatas untuk membeli barang dan jasa sehingga kepuasannya maksimum.
Kurva permintaan suatu barang seorang konsumen dapat diturunkan dengan mencari titik keseimbangan konsumen dimana yang berubah hanya harga barang tersebut, sedang hal – hal lainnya tetap.
Dalam teori konsumen terdapat dua pendekatan :
1.        Teori yang menggunakan pendekatan kardinal (teori nilai subjektif)
2.        Teori yang menggunakan pendekatan ordinal (analisa kurva indiferent)
Pendekatan ordinal diformulasikan dengan tujuan untuk merefisi kelemahan – kelemahan yang ada pada teori dengan menggunakan pendekatan kardinal.


Titk temu keseimbangan adalah Px ditambah, Py dikurangi

Efek pendapatan adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari perubahan pendapat riil sedangkan efek substitusi adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari perubahan haga relatif.
Menurut teori ekonomi tradisional ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah barang yang diminta barang yang diminta oleh konsumen, yaitu :
·      Tingkat harga itu sendiri
·      Penghasilan konsumen
·      Tingkat harga barang lain
·      Selera konsumen
Ada 3 macam koofisien elastisitas permintaan. Yaitu :
·      Elastisitas harga
Elastisitas harga digunakan untuk mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah barang X yang diminta konsumen, apabila harga barang x itu sendiri berubah.


·        Elastisitas silang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta oleh konsumen akibat adanya perubahan harga barang lainnya.
·        Elastisitas pendapatan digunakan untuk mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta konsumen apabila pendapatan konsumen berubah.

Berdasarkan koefesien elastisitas pendapatan, barang dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu :
1.                  Barang yang merupakan kebutuhan pokok
2.                  Barang mewah