Thursday, May 12, 2011

PENENTUAN TANGGAL JATUH TEMPO WESEL TAGIH

1. Jangka waktu dinyatakan dalam hari
    contoh :
    tanggal pembuatan wesel 2 januari
    jangka waktu 90 hari, maka tanggal jatuh tempo ?
    penyelesaian :
    januari      31 - 2  = 29
    Feb                         28  +
                                   57
    Maret                      31  +
                                   88
    April                         2   +
                                   90

2. Jangka waktu dinyatakan dalam bulan
    contoh :
    tanggal pembuatan wesel 5 juni
    jangka waktu 3 bulan, maka tanggal jatuh tempo ?
    penyelesaian :
    5 juni - 5 juli
    5 juli  - 5 agust
    5 agust - 5 sept  tanggal jatuh tempo

WESEL TAGIH

Wesel Tagih adalah tagihan perusahaan pada pihak lain, yang disertai dengan janji tertulis bahwa yang membuat wesel akan membayar hutangnya pada tanggal tertentu dengan jumlah tertentu.

Wesel Tagih        : orang yang mempunyai piutang
Wesel bayar        : orang yang membuat wesel (orang yang mempunyai hutang)

KARAKTERISTIK WESEL TAGIH :
1.      Nilai Nominal
2.      Jangka waktu
3.      Tanggal jatuh tempo
4.      Nilai jatuh tempo
5.      Bunga
6.      Tanggal pembuatan wesel

Rumus Bunga      : P X R X t
     P   : Nilai nominal
     R   : tingkat bunga
     T   : jangka waktu

contoh :
satu lembar wesel dengan Nilai Nominal Rp 2.000.000
jangka waktu 60 hari, bunga 12 %.
berapakah nilai jatuh tempo ?

penyelesaian : 
bunga                              : 2.000.000 X 12% X 60/360 = 40.000
Nilai jatuh tempo            : 2.000.000 + 40.000 = 2.040.000


Wednesday, April 6, 2011

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya .



1.    Mikroekonomi vs Makroekonomi
Untuk dapat memahami ilmu makro ekonomi, sebaiknya kita mengenali terlebih dahulu perbedaan antara ilmu  makroekonomi  dengan  ilmu  mikroekonomi.  Mikroekonomi  merupakan  ilmu  ekonomi  yang mempelajari  tentang  pilihan,  keputusan  dan  interaksi  antara  pilihan  dan  keputusan  agen-agen perekonomian.  Sedangkan Makroekonomi  merupakan  ilmu  ekonomi  yang  mempelajari  perekonomian Negara  dan  perekonomian  global  secara menyeluruh. Untuk mengerti  perekonomian  suatu Negara  kita harus  mengetahui  peran  dan  target    otoritas  kebijakan  fiskal  dan  moneter  setiap  Negara.  Disini  saya mengambil contoh Negara Indonesia dimana pemerintah sebagai otoritas kebijakan fiskal bertujuan untuk mendapatkan  tingkat  pertumbuhan  ekonomi  yang  tinggi  dan  tingkat  pengangguran  yang  rendah.  Sedangkan peran bank  sentralnya yakni Bank  Indonesia  sebagai otoritas kebijakan moneter  adalah untuk menjaga kestabilan nilai rupiah sesuai dengan pasal 7 UU no. 3 tahun 2004. Dimana kestabilan nilai tukar rupiah ini tercermin dalam pada nilai inflasi dan nilai tukar (Rupiah). Secara umum terdapat tiga variabel yang menjadi isu utama dalam perdebatan para ekonom makroekonomi dunia, yaitu :
1.  Output Agregat 
2.  Inflasi
3.  Pengangguran

2.    Output Agregat
Output  Agregat  adalah  jumlah  nilai  seluruh  output  barang  dan  jasa  yang  diproduksi  pada  suatu perekonomian  dalam  jangka  waktu  tertentu.  Output  agregat  memcerminkan  kekayaan  Negara  dalam jangka  waktu  tertentu.  Dengan  menggunakan  logika  model  circular  flow,  output  agregat  atau  jumlah barang  yang  diproduksi  memiliki  nilai  yang  sama  dengan  balas  jasa  yang  diterima  oleh  pihak  yang memproduksi  atau  pendapatan  nasional.  Pendapatan  Nasional  merupakan  salah  satu  indikator  yang digunakan dalam pembanding  tingkat kesejahteraan antar Negara. Agar memiliki  tingkat akurasi ukuran kesejahteraan yang baik biasanya Pendapatan Nasional ini dibagi dengan tingkat populasi sehingga nantinya didapatkan variabel Pendapatan Perkapita. Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan mencari nilai Gross Domestic Product  (GDP)  atau produk domestik bruto. Terdapat  tiga pendekatan dalam menghitung nilai GDP:
1.  Pendekatan Produksi
2.  Pendekatan Pendapatan 
3.  Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan Produksi 
Pendekatan Produksi menghitung jumlah seluruh produksi barang dan jasa final oleh suatu Negara selama satu tahun. Rumus matematis pendekatan ini:
Y = ΣP1Q1
Ternyata dalam pendekatan  ini menyebabkan double counting karena dalam perhitungan  ini memasukan unsur barang final dan barang intermediate. Sehingga terdapat pendekatan produksi baru untuk mengatasi masalah  double  counting  ini  yaitu  dengan  pendekatan  nilai  tambah  (value  added).  Rumus  pendekatan matematis nilai tambah:
Y = ΣVA1  
Untuk menghindari  tumpang  tindih  pada  perhitungan  dengan  pendekatan  nilai  tambah,  Perekonomian Indonesia dibagi menjadi 9 sektor:
1.  Pertambangan dan Penggalian
2.  Pertanian
3.  Industri Manufaktur
4.  Listrik, Gas, dan Air Minum
5.  Konstruksi
6.  Perdagangan, Hotel, dan Restauran
7.  Transportasi dan Komunikasi
8.  Jasa Keuangan
9.  Jasa Lain

Pendekatan Pendapatan
Pendekatan  Pendapatan  menghitung  output  berdasarkan  jumlah  seluruh  pendapatan  (balas  jasa)  yang dterima  seluruh  faktor produksi dalam waktu  satu  tahun. Balas  jasa yang diterima  faktor produksi dapat berupa:
1. Upah, untuk tenaga kerja yang merupakan balas jasa yang dominan dalam    perekonomian.
2.  Bunga, merupakan balas jasa untuk modal
3.  Sewa, merupakan balas jasa untuk sumber daya alam yang digunakan
4.  Profit, balas jasa untuk keterampilan pengusahaan atau entrepreuner

Pendekatan ini memiliki kelemahan pada validitas data pendapatan yang diterima faktor produksi, terdapat keengganan  responden  dalam  memberitahukan  jumlah  pendapatan  yang  diterimanya,  misalnya  karena alasan penghindaran atau meminimumkan pungutan pajak, dll.

Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan  Pengeluaran  menghitung  output  berdasarkan  jumlah  pengeluaran  seluruh  sektor  dalam perekonomian. Logika dari pendekatan ini berdasarkan analisa bahwa pengeluaran suatu pihak merupakan pendapatan bagi pihak lain. Rumus matematis pendekatan ini:
Y = C + I + G + (X-M)
Dimana: Y  = pendapatan nasional
   C  = konsumsi rumah tangga dan swasta
   I  = pengeluaran investasi
   G  = pengeluaran yang dilakukan pemerintah
   X  = pendapatan ekspor
  M  = pengeluaran impor

Kelemahan dalam perhitungan pendapatan nasional
Terdapat  beberapa  output  yang  tidak  dimasukan  dalam  perhitungan,  misalnya  underground  economy karena bersifat illegal, output industri kecil rumah tangga, dll.
Eksternalitas  negative  dari  aktivitas  ekonomi  yang  tidak  dimasukan  kedalam  perhitungan.  Green  GDP menjadi  solusi  atas masalah  ini, dimana dalam  green GDP  telah memasukan unsur  eksternalitas   negatif dalam perhitungan GDP. Perhitungan  nilai  tambah GDP  tidak memperhitungkan  penambahan  kualitas. Misalnya  computer  yang makin canggih makin murah dibandingkan produk komputer di masa lalu.

     Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan  ekonomi  berasal  dari  nilai  laju  pertumbuhan  GDP.  Pertumbuhan  ekonomi  yang  positif menandakan  perekonomian  dalam  keadaan  ekspansif,  sedangkan  pertumbuhan  ekonomi  yang  negatif menandakan perekonomian dalam keadaan resesi.  Secara matematis rumus pertumbuhan ekonomi:
(Yt – Yt-1)
    Yt-1

2.  Inflasi
Mishkin  (2002) mendefinisikan  inflasi  sebagai kenaikan  tingkat harga  yang  kontinyu  dan  terus menerus, memepengaruhi  individu-individu,  bisnis,  dan  pemerintah.  Secara  umum  inflasi  dapat  dikelompokkan menjadi tiga bagian. Inflasi inti (Core Inflation) adalah inflasi barang atau jasa yang perkembangan harganya dipengaruhi  oleh  perkembangan  ekonomi  secara  umum  (faktor-faktor  fundamental  seperti  ekspektasi
inflasi,  nilai  tukar,  dan  keseimbangan  permintaan  dan  penawaran  agregat)  yang  akan  berdampak  pada perubahan  harga - harga  secara  umum  dan  lebih  bersifat  permanen  dan  persistent.  Inflasi  Administered (Administered  Price)  adalah  inflasi  barang  atau  jasa  yang  perkembangan  harganya  secara  umum  diatur pemerintah.  Inflasi  bergejolak  (Volatile Goods  Price)  adalah  inflasi  barang  atau  jasa  yang  perkembangan harganya  sangat  bergejolak,  umumnya  dipengaruhi  oleh  shocks  yang  bersifat  temporer  seperti  musim panen,  gangguan  alam,  gangguan penyakit, dan  gangguan distribusi. Terdapat dua  alasan kenapa  ekonom
peduli terhadap inflasi:
1.  Inflasi dapat memicu distrosi yang lain.
2. Selama  periode  inflasi,  tidak  semua  harga  barang  dan  upah  naik  secara  proposional,  inflasi mempengaruhi distribusi pendapatan.

Mengacu  pada  teori  ekonomi  Neo-Keynesian  dalam  Gordon  (1997)  pendekatan determinan  inflasi Indonesia dapat dijelaskan, sebagai berikut:

Inflasi  Permintaan  (demand-pull  inflation)  adalah  jenis  inflasi  ini  biasa  dikenal  sebagai  Philips  Curve inflation, yaitu merupakan  inflasi yang dipicu oleh  interaksi permintaan dan penawaran domestik  jangka panjang.  contohnya  jika  terjadi  peningkatan  permintaan masyarakat  atas  barang  (peningkatan  aggregate demand). Contoh lain bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang, atau kenaikan  permintaan  luar  negeri  akan  barang-barang  ekspor,  atau  bertambahnya  pengeluaran  investasi swasta karena kredit yang murah, dll. 

Inflasi  Penawaran  (cost-push  inflation)  atau  juga  bisa  disebut  supply-shock  inflation   merupakan  inflasi penawaran  yang  disebabkan  oleh  kenaikan  pada  biaya  produksi  atau  biaya  pengadaan  barang  dan  jasa. misalnya karena kenaikan harga  sarana produksi yang didatangkan dari  luar negeri,  atau karena kenaikan bahan bakar minyak).  Ekspektasi  Inflasi berasal  dari  faktor  ekspektasi  inflasi  dipengaruhi  oleh perilaku masyarakat  yang dapat bersikap adaptif atau forward looking.

Dampak  yang  ditimbulkan  demand  pull  inflation  tidak  menyebabkan  berkurangnya  kesejahteraan masyarakat  karena  kenaikan  harga  diiringi  dengan  kenaikan  jumlah  barang.  Sedangkan  pada Cost Push Inflation  kenaikan  harga menyebabkan  penurunan  kesejahteraan masyarakat  karena mengurangi  jumlah output.

Ada beberapa cara mengukur tingkat inflasi, yaitu:
1.  GDP Deflator
2.  Indeks Harga Konsumen
3.  Indeks Harga Perdagangan Besar

     Indeks Harga
IHK (Indeks Harga Konsumen) atau CPI (Consumer Price Index)
IHK  mengukur  inflasi  berdasarkan  sekumpulan  harga  pada  kebutuhan  hidup  konsumen  yang  paling banyak  digunakan,  dan  masing-masing  item  memiliki  bobot  dalam  basket.  Indonesia  menggunakan Sembilan bahan pokok dalam menghitung  IHK. Nilai  Indeks Harga Konsumen (IHK) digunakan  sebagai indikator patokan nilai inflasi.  

ITEM            BOBOT     Po   P1    % Kenaikan  TERTIMBANG
BERAS          45%           50   70        40%                        0.18
BAJU             20%          50    60        20%                        0.04
CABE           15%           25    35        40%                        0.06
GARAM        20%          20    25        20%                        0.04
                                                         INFLASI                  0.32

Keterangan
% kenaikan   = (P1-Po)/Po
Tertimbang   = bobot x kenaikan
Inflasi    = jumlah tertimbang

IHPB (Indeks Harga Perdagangan Besar)
IHPB  (Indeks Harga  Perdagangan  Besar) mengukur  inflasi  berdasarkan  harga-harga  barang  pada  tingkat produsen,  metode  perhitungannya  sama  dengan  IHK  hanya  berbeda  jumlah  &  jenis    barang  dalam keranjang.  Barang yang termasuk kategori barang ini merupakan barang mentah dan barang setengah jadi.

3.  Pengangguran
Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang tidak bekerja, padahal ia masuk kedalam angkatan kerja dan memang mencari pekerjaan. Secara umum terdapat tiga jenis pengangguran:
1.      Pengangguran  cyclical  adalah  pengangguran  yang  terjadi  akibat  perekonomian  yang  mengalami  resesi sehingga output berada dibawah level full employment.

Full employment adalah kondisi pada jangka panjang saat seluruh output yang diproduksi merupakan output yang optimal yang dapat diproduksi, yang berarti seluruh  faktor  produksi diberdayakan.

2.      Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi akibat ketidak sesuaian jenis pekerjaan dengan kapabilitas tenaga kerja. Contoh; masa revolusi  industri dimana kebutuhan tenaga kerja beralih ke tenaga kerja  yang  membutuhkan  skill  untuk  menjalankan  mesin.  Akibatnya  tenaga  kerja  yang  tidak  mampu menjalankan mesin menganggur.

3.      Pengangguran Friksional adalah pengangguran yang pasti ada, meskipun dalam kondisi  full employment. Pengangguran  ini  terjadi  akibat  proses  rekrutmen  tenaga  kerja  yang  membutuhkan  waktu  untuk mendapatkan pekerjaan. Bisa  juga  sebagai pekerja yang keluar dari  tempat kerjanya untuk   mendapatkan pekerjaan yang lebih sesuai dengan keinginannya.

Rumus matematis pengangguran:
                   Angkatan Kerja       =     Bekerja    +     Tidak Bekerja
                   L                               =     N              +     U

Tingkat Pengangguran :   u = U
                                           L

Terdapat Dua alasan ekonom peduli terhadap tingkat pengangguran:
1.  Pengangguran  menandakan  bahwa  perekonomian  tidak  menggunakan  sumber  dayanya  secara efisien.
2.  Efek langsungnya pada kesejahteraan yang menganggur.

Tuesday, April 5, 2011

Kurva Lorenz dan Koefisien Gini

Pendekatan lain untuk melihat konsentrasi industri adalah dengan menggunakan pemetaan Kurva Lorenz dan penghitungan Koefisien Gini (Adelaja, dkk. 1998, Wang 2004).
 
Kurva Lorenz dan Koefisien Gini dipergunakan untuk mengukur dan membandingkan inequality dari perusahaan-perusahaan di dalam industri. Kurva Lorenz dan Koefisien Gini mengindikasikan tingkat kompetisi dalam suatu pasar dengan mengukur inequality dalam distribusi ukuran dari perusahaan-perusahaan (Hart and Prais 1956). 

Koefisien Gini adalah ukuran statistik yang diperoleh dari Kurva Lorenz, yang terkait dengan pangsa kumulatif dari total nilai suatu variabel (output, revenue, jumlah pekerja, dsb.) terhadap angka atau persentase dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam suatu industri yang diurutkan meningkat sesuai ukurannya. 

Jika kurva berbentuk lurus, seluruh perusahaan memiliki ukuran yang sama, dan industri dapat dipandang sebagai completely unconcentrated, mengindikasikan tingkat kompetisi yang tinggi di pasar. Secara umum, perusahaan-perusahaan tidak mempunyai ukuran yang sama dalam suatu industri, dan semakin besar deviasi dari garis diagonal terhadap Kurva Lorenz, semakin besar inequality dari ukuran perusahaan dan semakin besar konsentrasi pasar. Sebaliknya, semakin dekat kepada garis diagonal, semakin terdistribusi dan perusahaan-perusahaan semakin tidak terkonsentrasi.

Sumber: Wikipedia
Gambar: Kurva Lorenz
Koefisien Gini didefinisikan sebagai sebagai rasio dari luasan yang terletak di antara garis diagonal dan Kurva Lorenz dibagi dengan luasan segitiga di bawah garis diagonal. Nilai maksimum dan minimum adalah satu dan nol, berturut-turut mewakili total inequality dan total equality.
Jika luasan di antara garis diagonal (perfect equality) dan Kurva Lorenz adalah A, dan luasan di bawah Kurva Lorenz adalah B, maka Koefisien Gini adalah A / (A+B). Karena A+B = 0.5, maka Koefisien Gini, G = A/(0.5) = 2A = 1-2B. Jika Kurva Lorenz merupakan fungsi Y = L(X), nilai dari B dapat dicari dengan fungsi integral, sehingga:
G = 1 – 2*(integral 0-1 dari L(X)dX)
Kurva Lorenz dapat dituliskan sebagai fungsi L(F), dalam hal mana F adalah sumbu horizontal, dan L adalah sumbu vertikal. Untuk populasi berukuran n, dengan urutan nilai yi i=1 hingga n yang diurutkan meningkat (yi <= yi+1), maka Kurva Lorenz adalah fungsi linier yang menghubungkan titik-titik (Fi, Li), i = 0 hingga n, dalam hal mana F0 = 0, L0 = 0, dan untuk i = 0 hingga n:
Fi = i/n
Si = Yj1 + Yj2 + … + Yji
Li = Si/Sn
REFERENSI
Adelaja, A., Menzo, J., and McCay, B. 1998. Market Power, Industrial Organization and Tradeable Quotas. Review of Industrial Organization, 13, 1998, 589-601
Church, J. and Ware, R. 2000. Industrial Organization: A Strategic Approach, McGraw Hill, Boston.
Kuncoro, M. 2007. Ekonomika Industri Indonesia – Menuju Negara Industri baru 2030?. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Wang, D. 2004. The Chinese Construction Industry from the Perspective of Industrial Organization, PhD Dissertation, Northwertern University, Evanston, Illinois.

Sunday, March 27, 2011

Terapi Warna Bagi Kesehatan

Sadar atau tidak, kehidupan manusia dipengaruhi oleh warna. Warna pun bisa mempengaruhi kehidupan dalam beberapa cara.

Warna dapat membuat kita lebih baik, meningkatkan energi atau bahkan memiliki efek menyedihkan. Makanan, misalnya,  dijual dengan warna-warna memikat. Atau para ahli pemasaran, memakai warna menarik pembeli produk. Para ahli pemasaran juga memakai warna menjual produk mereka. Atau para koki mewarnai makanan demi estetika, dan juga selera.

Setiap warna bergema ke frekuensi berbeda, dan membawa serta sifat penyembuhan yang spesifik. Misalnya warna digunakan untuk menenangkan pikiran dan jiwa adalah hijau dan biru.

Berikut tips terapi warna bermanfaat untuk Anda:
1. Warna warni untuk meningkatkan nafsu makan

Jika Anda berada di sebuah restoran cepat saji coba perhatikan dekorasi ruangan di sekelilingnya. Biasanya, warna-warna cerah, ceria dan menyenangkan menjadi penghias dekorasinya. Ada tujuan dibalik pewarnaan cerah ini. Warna-warna terang seperti merah, oranye dan kuning telah terbukti merangsang sistem saraf dan meningkatkan nafsu makan Anda.

Dan jika Anda memiliki anak yang susah makan, coba rangsang nafsu makannya dengan peralatan makan warna-warni cerah seperti merah, kuning dan oranye. Termasuk menyajikan makanan dengan warna cerah seperti wortel, tomat ataupun buah-buahan berwarna merah segar.

Jangan pernah menampilkan warna pink jika ingin menambah nafsu makan. Sebab, menurut studi, pink justru akan menekan nafsu makan dan mengurangi dorongan mengonsumsi snack. 

2. Agar tetap bersemangat di waktu sibuk

Jika Anda memiliki hari sibuk dan butuh banyak energi, coba dekatkan diri dengan warna jeruk seperti oranye. Jika Anda ingin mengeluarkan udara kekuasaan dan kekuatan, gunakan warna hitam. Penggunaan abu-abu disarankan untuk pikiran yang netral, sangat cocok untuk Anda yang sedang melakukan mediasi, dan tidak ingin berpihak.

3. Kuning meningkatkan konsentrasi, memori dan percaya diri. Tempatkan sesuatu warna kuning di ruang belajar Anda, atau di meja kerja Anda. Atau jika butuh konsentrasi saat mengerjakan berbagai tugas, coba buat catatan ditulis di atas kertas warna kuning. Atau jika ingin tampil lebih percaya diri, coba kenakan busana warna kuning.

4. Biru dan hijau adalah warna kalem alami

Warnai dekorasi kamar tidur dengan nuansa pastel seperti biru dan hijau. Bermanfaat meredam stres, dan mendorong tidur nyenyak. Bagus juga untuk anak-anak hiperaktif.

5.Warna cokelat dan maroon memberi tekanan

Hati-hati menggunakan warna Brown atau cokelat terlalu banyak, termasuk juga warna maroon. Meskipun sangat baik sebagai landasan warna, tapi ingatlah untuk menyeimbangkan warna tersebut dengan warna netral atau pastel.

6. Turquoise adalah warna untuk komunikasi. Sangat dianjurkan untuk dipakai pada saat wawancara, dan presentasi di mana Anda harus berbicara dengan jelas dan penuh percaya diri.

7. Pink dan merah adalah warna cinta, tidak hanya meningkatkan denyut jantung warna merah dan pink juga bisa memberikan energi. Mendekor ruang kamar tidur dengan warna pink dan merah juga bisa membangkitkan gairah.

Friday, March 25, 2011

Impian Seorang Maria Sharapova

Petenis cantik Maria Sharapova mengaku, sebagai seorang kelahiran Rusia, ia selalu menempatkan olimpiade sebagai impian.


Karena itulah, Sharapova yang pernah meraih tiga gelar juara turnamen grand slam ini menganggap targetnya yang terbesar setahun ini adalah ikut dan meraih medali di Olimpiade London 2012 mendatang.
Petenis berusia 23 tahun ini mengaku selalu teringat masa-masa mengikuti olimpiade saat masih tinggal di Rusia. Meski kini tinggal di AS dan selalu ikut tur keliling dunia, ia tetap berhasrat suatu waktu mewakli negaranya di ajang olimpiade.
"Olimpiade adalah salah satu sasaran saya yang terbesar. Sebagai atlet yang besar di Rusia, olimpiade merupakan hal yang besar dan penting dalam tradisi kami dan saya tidak sabar untuk ikut sebagai peserta," kata Sharapova.
"Saya berharap untuk ikut dan menaikkan bendera kami dengan meraih medali. Hal ini akan menjadi hal yang paling menyenangkan dalam karier saya," katanya.

Distribusi Pendapatan

            Distribusi Pendapatan
Para ekonom pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang keduanya digunakan untuk tujuan analisis dan kuantitatif tentang keadilan distribusi pendapatan.   Kedua ukuran tersebut adalah distribusi ukuran, yaitu besar atau kecilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang; dan distribusi “fungsional atau distribusi kepemilikan faktor-faktor produksi.  Dari kedua jenis distribusi pendapatan ini kemudian dihitung indikator untuk menunjukkan distribusi pendapatan masyarakat.
a. Distribusi Pendapatan Ukuran
Distribusi pendapatan perorangan (personal distribution of income) atau distribusi ukuran pendapatan (size distribution of income) merupakan ukuran yang paling sering digunakan oleh para ekonom.  Ukuran ini secara langsung menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga tanpa memperdulikan sumbernya.  
Ada tiga alat ukur tingkat ketimpangan pendapatan  dengan bantuan distribusi ukuran, yakni: (1)  Rasio Kuznets, (2)  Kurva Lorenz, dan (3) Koefisien Gini.

(1) Rasio Kuznets
Ukuran umum yang memperlihatkan tingkat ketimpangan pendapatan dapat ditemukan dalam kolom 3, yaitu perbandingan antara pendapatan yang diterima oleh 20 persen anggota kelompok teratas dan 40 persen anggota kelompok terbawah.  Rasio yang sering disebut sebagai rasio Kuznets inilah (dinamai berdasarkan nama pemenang Nobel Simon Kuznets), yang sering dipakai sebagai ukuran tingkat ketimpangan antara dua kelompok ekstrem, yaitu kelompok yang sangat miskin dan kelompok yang sangat kaya di satu negara.
(2) Kurva Lorenz
Kurva Lorenz menunjukkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase penerima pendapatan dengan persentase pendapatan total yang benar-benar mereka terima selama, misalnya, satu tahun. 




             (3) Koefisien Gini dan Ukuran Ketimpangan Agregat
Rasio konsentrasi Gini (Gini concentration ratio) atau sederhananya disebut koefisien Gini (Gini coefficient), mengambil nama dari ahli statistik Italia yang merumuskannya pertama kali pada tahun 1912. Koefisien Gini adalah ukuran ketimpangan agregat yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna).  Koefisien Gini untuk negara-negara yang derajat ketimpangannya tinggi berkisar antara 0,50 hingga 0,70, sedangkan untuk negara-negara yang distribusi pendapatannya relatif merata, angkanya berkisar antara 0,20 hingga 0,35.  
b. Distribusi Fungsional
Distribusi pendapatan fungsional atau pangsa distribusi pendapatan per faktor produksi (functional or factor share distribution of income) berfokus pada bagian dari pendapatan nasional  total yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal).  Teori distribusi pendapatan fungsional ini pada dasarnya mempersoalkan persentase pendapatan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai unit-unit usaha atau faktor produksi yang terpisah secara individual, dan membandingkannya dengan persentase pendapatan total yang dibagikan dalam bentuk sewa, bunga, dan laba (masing-masing merupakan perolehan dari tanah, modal uang, dan modal fisik).  Walaupun individu-individu tertentu mungkin saja menerima seluruh hasil dari segenap sumber daya tersebut, tetapi hal itu bukanlah merupakan perhatian dari analisis pendekatan fungsional ini.
Kurva permintaan dan penawaran diasumsikan sebagai sesuatu yang menentukan harga per satuan (unit) dari masing-masing faktor produksi.  Apabila harga-harga unit faktor produksi tersebut dikalikan dengan kuantitas faktor produksi yang digunakan bersumber dari asumsi utilitas (pendayagunaan) faktor produksi secara efisien (sehingga biayanya berada pada taraf minimum), maka kita bisa menghitung total pembayaran atau pendapatan yang diterima oleh setiap faktor produksi tersebut.  Sebagai contoh, penawaran dan permintaan terhadap tenaga kerja diasumsikan akan menentukan tingkat upah. Lalu, bila upah ini dikalikan dengan seluruh tenaga kerja yang tersedia di pasar, maka akan didapat jumlah keseluruhan pembayaran upah, yang terkadang disebut dengan istilah tersendiri, yakni total pengeluaran upah (total wage bill).



review perhitungan pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. 

Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.



Ada tiga pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu sebagai berikut ;

  1. Pendekatan pendapatan. Dalam pendekatan ini,pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan kompensasi untuk pekerja,keuntungan perusahaan,pendapatan usaha perorangan,pendapatan sewa,dan bunga netto
  2. Pendekatan produksi.Dalam pendekatan ini,pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan nilai tambah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian
  3. Pendekatan pengeluaran.Dalam pendekatan pengeluaran,pendapatan nasional diperoleh dari penjumlahan nilai pasar dari seluruh permintaan akhir (final demand) atas output yang dihasilakan di dalam perekonomian yang pada harga yang berlaku.Komponen pendapatan nasional dengan pendekatan metode pengeluaran adalah sebagai berikut,pengeluaran konsumen rumah tangga (C),pengeluaran investasi (I),tabungan (S),pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa (G), serta ekspor netto (X - M)

Manfaat dan Tujuan perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional: 
1. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
2. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
3. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.


Manfaat mempelajari pendapatan nasional
1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.


    Thursday, March 24, 2011

    DEFINISI KOPERASI MENURUT BEBERAPA AHLI BAGIAN III


    41.             KOPERASI MENURUT WILLIAM HASS
    Koperasi adalah mempunyai nilai etik dan moral yang tinggi dan gerakan koperasi juga mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kegiatan koperasi yang sehari – hari adalah materialistis, sederhana dan ditandai dengan kegiatan ekonomi.


    42.             KOPERASI MENURUT HANEL
    ·           Koperasi adalah suatu system sosioekonomi.
    ·           Kelompok Koperasi adalah kelompok individu sekurang – kurangnya mempunyai kepentingan yang sama.
    ·           Swadaya Kelompok Koperasi adalah Kelompok Individu yang mewujudkan tujuan melalui suatu kegaiatn yang dilakukan secara bersama – sama.
    ·           Perusahaan koperasi dalam melakukan kegiatan bersama dibentuk suatu wadah yaitu perusahaan koperasi yang dimiliki dan dikelola secara bersama – sama untuk mencapai tujuan yang sama.
    ·           Promosi anggota perusahaan koperasi yang terdapat dalam organisasi tersebut, mempunyai tugas sebagai penunjang untuk meningkatkan kegaiatn ekonomi.

    43.             KOPERASI MENURUT WARBASE
    Koperasi adalah perkumpulan sukarela dimana orang – orang mengorganisir secara demokratis untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhannya melalui kegiatan bersama, yang mana motive dari produksi dan distribusinya adalah sebagai pelayanan dan bukan untuk mendapatkan laba.


    44.             KOPERASI MENURUT PLATO (428-347 SEBELUM MASEHI)
    Mengajukan gagasan terwujudnya suatu masyarakat yang lebih baik dimana terdapat kesejahteraan yang merata bagi tiap – tiap keluarga masyarakat. Dalam angan – angannya adanya suatu Negara yang terdapat mengurus kebutuhan sendiri (self sufficient) baik aspek politik dan hukum maupun aspek ekonomi.

    45.             KOPERASI MENURUT P.C PLOCKBOY (1659)
    Seorang keturunan Belanda yang tinggal di Inggris, ia menemukan gagasan tentang pembentukan persatuan ekonomi di kalangan kaum tani, seniman, pelaut dan karyawan yang bertempat tinggal dalam satu lingkungan. Kedalam perkumpulan itu menurut Plockboy tiap – tiap anggota memasukkan modal dan tenaga kerja, mereka itu leluasa untuk berhenti bila mau. Hasil – hasil pertanian industry apabila terdapat keuntungan dapat dibagikan diantara para anggota.

    46.             KOPERASI MENURUT JOHN BELLERS (TAHUN 1659)
    Penerus gagasan Plockboy, bahkan memperluas gagasan dalam tulisannya ia memaparkan bahwa disamping perlunya mempersatukan lingkungan konsumen, petani, seniman dll. Kedalam satu perkumpulan juga tidak membatasi pertukaran hasil lingkungan sendiri dan membenarkan dilakukan penjualan pasar, oleh karena itu keuntungan yang diperoleh juga digunakan untuk membayar bunga modal yang dipinjam.
    Beberapa sifat koperasi menurut didalam perkumpulan yang dimaksud Bellers yaitu:
    1.        Adanya kombinasi antara Self help dan mutual aid
    2.        Dasar kesukarelaan, demokrasi dan persamaan
    3.        Hubungan langsung antara produsen dan konsumen yang meniadakan tengkulak.

    47.             KOPERASI MENURUT SAINT SIMONT (1760-1825)
    Ia bersomboyan “To each according to his needs from each according his capacity” karena simon lebih tertarik pada keseluruhan umat manuasia dari pada perkumpulan – perkumpulan dalam masyarakat.

    48.             KOPERASI MENURUT ROBERT OWEN (1771-1858)
    Ia dikenal sebagai penganut sosialisme inggris sebagai dermawan (philantropis). Ajaran yang dikemukakan dalam bukunya “A View of society”(1813) menyebatkan bahwa “menentukan watak seseorang adalah lingkungan” pendapat owen yang dipakai sebagai dasar dalam azas – azas bekerja koperasi dewasa ini adalah sebagai berikut:
    1.        Penghapusan system kunjungan perseorangan (koperasi tidak mengejar keuntungan tetapi berusaha memberikan pelayanan optimal kepada para anggotanya)
    2.        Produksi untuk keperluan sendiri dengan jalan membentuk perkumpulan di antara para konsumen atas dasar sukarela.
    3.        Pemilikan alat – alat produksi secara bersama – sama dengan pemupukan keuntungan secara sukarela dalam usaha milik bersama.
    4.        Penggunaan kekayaan masyarakat untuk meningkatkan budi pekerti dan kebahagian umat manusia.

    49.             KOPERASI MENURUT CHARLES FOARIES (1772 – 1837)
    Gagasannya agar orang – orang di kumpulkan didalam daerah – daerah yang dapt menampung sekitar 1500 orang sebagai apa yang disebutkan “falanx” diatas fallanx itu lalu di bangun falanteres, rumah besar untuk tempat kediaman bagi orang yang mobilisir itu. Difalasteres itu orang tersebut akan memproduksi dan mengkonsumsi dengan azas – azas koperasi, dimana tiap – tiap orang bebas memilih pekerjaannya. Kemudian hasil produksi didistribusikan antara mereka atas perbandingan antara tenaga kerja “modal” kecakapan sebandingan dengan 5:4:3 disamping itu pengurus perkampungan itu dipilih dari orang – orang yang diakui kecakapannya.

    50.         KOPERASI MENURUT PHILIP BUCHEZ (1796 – 1863)
    Murid dari Saint Simon ini mengajarkan juga self help, pemupukan modal guna menguasai dan mengubah perekonomian rakyat.

    51.         KOPERASI MENURUT LOUIS BLANCE (1891 – 1882)
    Ia termasuk kedalam mazhab social utopia, menurut pandangannya koperasi untuk tiap – tiap perusahaan haruslah berdiri gabungan social yang besar dan berkedudukan monopoli. Didalam buruh memperoleh upah berdasarkan kebutuhannya.

    52.         KOPERASI MENURUT FERDINAND LASSALE
    Dalam karangannya “ Offenes antwort – Schreiber an das contral comite zurberufung eines algemeinen deusehen arbeiter contral resses zu Leipzig”. Dikemukakan saran supaya segala produksi diubah dan dijadikan koperasi penghasil kaum pekerja modalnya disokong oleh pemerintah.

    53.         KOPERASI MENURUT PROF. Dr. P.J BOUMAN
    Menyebutkan adanya naluri bergaul sebagai suatu keharusan hayati yang berhimpun untuk mencapai tujuan dan kesepakatan bersama.

    54.         KOPERASI MENURUT SRI EDI SWASONO
    Koperasi diartikan sebagai Bekerjasama atau kerjasama merupakan koperasi.

    55.  KOPERASI MENURUT UU INDIA KOPERASI INDIA TAHUN 1904, KEMUDIANDIPERBARUHI PADA TAHUN 1992
    Koperasi adalah organisasi masyarakat atau perkumpulan orang – orang yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan atau mengusahakan ekonomi para anggotanya sesuai dengan prinsip – prinsip ekonomi.

    56.         KOPERASI MENURUT Dr. C.R RAY, DALAM BUKUNYA “COORPERATION ATHOME AND ABRED TAHUN 1908
    “An Association for the purposes of joint trading, originating a mong the weak and conducted always in an unselfish spirit on such term that all who are prepared to assume the to the degres in which  they make use of their association”.

    57.         KOPERASI MENURUT Dr. G. MLADENATZ
    Dalam bukunya Histoire des Doctriness Co-operation tahun 1933 menulis “Co-Operative antar prises are associations together vokintary to ser vices through a collective economie enterprise working at their comme risk and with resources to waich all members contribute”.

    58.         KOPERASI MENURUT PROF. PAUL HUBERT
    Dalam bukunya The Co-operative move ment and some of its problems, tahun 1952 yang lebih banyak memberikan uraian penjelasan dari pada defenisinya sebagai berikut “Co-operation is economic system with a social content, its economic ideals affect the business enterprise, its methods operations the socials have a direct bearing on the as socitions of persons comprising the society, particularly as they affect the membership and personal relation”.

    59.         KOPERASI MENURUT ILO RECOMMENDATION NO. 127 TAHUN 1996PADA PARAGRAF 12
    Koperasi adalah Suatu perkumpulan orang – orang yang secara sukarela berhimpun bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama melalui pembentukan suatu organisasi yang diawasi secara demokratis, member sumbangan yang wajar di dalam modal yang diperlukan dan menerima bagian yang wajar dalam penanggungan resiko dan manfaat dari perusahaan didalam mana para anggota berperan serta aktif.

    60.         KOPERASI MENURUT ABRAHAM H. MASLAW
    Koperasi adalah mengemukakan tentang tingkat kebutuhan manusia yaitu:
    1.        Kebutuhan Fisiologi
    2.        Kebutuhan akan keamanan
    3.        Kebutuhan sosial
    4.        Kebutuhan untuk dihormati
    5.        Kebutuhan kesempatan mengembangkan potensi.